FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU BIDAN DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT
Abstract
ABSTRAK
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat. Banyak tindakan yang relatif murah dan mudah diterapkan untuk meningkatkan kesehatan dan kelangsungan hidup bayi baru lahir. Salah satunya adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) segera setelah lahir atau biasa disebut inisiasi menyusu dini (IMD). Menurut hasil laporan Riskesdas (2007), sebagian besar proses mulai menyusui dilakukan pada kisaran waktu 1-6 jam setelah bayi lahir tetapi masih ada proses mulai disusui dilakukan setelah 48 jam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku bidan dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini di wilayah kerja Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Jenis penelitian adalah penelitian survey kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 87 responden (total populasi). Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner dan data sekunder diperoleh dari Puskesmas dan Kecamatan Secanggang. Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan uji Chi-square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda dengan CI 95%. Hasil penelitian dengan uji univariat ditemukan bidan yang melaksanakan IMD sebanyak 41,4%. Hasil uji bivariat diperoleh variabel yang bermakna dalam penelitian ini adalah pendidikan nilai p = 0,028, lama kerja nilai p = 0,033, pengetahuan nilai p = 0,000, sikap nilai p = 0,013, pelatihan nilai p = 0,000 dan kebijakan nilai p = 0,018. Hasil uji multivariate ditemukan faktor dominan mempengaruhi bidan dalam pelaksanaan IMD adalah pelatihan dengan nilai OR 7,875. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat untuk memberikan pelatihan – pelatihan IMD kepada bidan dan memberikan reward/penghargaan kepada bidan yang melaksanakan IMD sesuai dengan kebijakan Pemerintah dan aturan Organisasi IBI.
Kata Kunci : Perilaku Bidan, Inisiasi Menyusu Dini
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR RUJUKAN
Andayani .2010. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bidan Desa dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Kabupaten Semarang Tahun 2010. Diakses http://eprints.undip.ac.id/28541/ pada tanggal 15 Maret 2012.
Depkes,RI. 2006. Manajeman Laktasi, buku panduan bagi Bidan dan petugas Kesehatan di Puskesmas Dirjen Binkesmas Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Edmond. 2006. Delayed breastfeeding initiation increases riskof neonatal mortality. Pediatrics 2006; 117: 380-386. Available at:
http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/117/3/e380.
Fikawati dan Syafiq. 2003. Hubungan antara Menyusui Segera (Immediate Breastfeeding) dan Pemberian ASI Eksklusif Sampai Dengan Empat Bulan. Jurnal Kedokteran Trisakti Vol 22 No. 2
Hastono. 2001.Statistik Kesehatan. Jakarta : PT Grafindo Persada
Roesli. 2007.Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta : Pustaka Pembanguna Swadaya Nusantara
_____ 2008. Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta : Pustaka Bunda
UNICEF. 2007. Breast Crawl ; Initiation of Breastfeeding by Breast Crawl. Breast Crawl.org.
______.2007.Global database: breastfeeding indicators. Web site: http://www.childinfo.org/eddb/brfeed/test/database.htm
UNICEF / WHO. Baby Friendly Hospital Initiative, revised, updatedand expanded for integrated care, Section 1, Background and Implementation, Preliminary Version, January 2006.
WABA. 2007. Breastfeeding The 1st Hour Save One Million Babies, Action Folder World Breastfeeding Week, 2007. Diakses di www.waba.org.my pada tanggal 12 Maret 2012.
WBW. 2007. Breastfeeding The 1st Hour Save One Million Babies, Action Folder World Breastfeeding Week, 2007. Diakses di http://worldbreastfeedingweek.org/pdf pada tanggal 12 Maret 2012.
WHO. 2000.Evidence for the Ten Steps to Successful Breastfeeding. Geneva, Switzerland: Family and reproductive health, Division of child health and development, WHO,2002.
DOI: https://doi.org/10.48134/jurkessutra.v10i2.99
Refbacks
- There are currently no refbacks.







