HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SIMARITO KECAMATAN SIANTAR BARAT PEMATANG SIANTAR
Abstract
Pendahuluan. ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu pada bayi tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim kecuali vitamin, sirup obat sampai dengan usia 6 bulan. Promosi susu formula adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk susu formula sebagai pengganti ASI dengan tujuan membujuk dan mengingatkan para konsumen agar membeli produk susu formula. Di Kelurahan Simarito dari 10 orang ibu yang mempunyai bayi 6-24 bulan, diketahui 9 orang yang tidak memberikan ASI eksklusif semuanya mendapat promosi susu formula berupa pemberian susu dan informasi tentang susu formula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan promosi susu formula dengan pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Simarito Kecamatan Siantar Barat.
Metode. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki bayi berumur 6-24 bulan di Kelurahan Simarito yaitu 58 orang dan sampel adalah sebagian populasi yang mempunyai ASI sebanyak 51 orang. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data dengan uji Chi-Square pada tingkat kemaknaan 0,05.
Hasil. Hasil analisis bahwa 82,3% ibu mendapat promosi susu formula dari tenaga kesehatan. Ada tidaknya promosi susu formula berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif (p = 0,043). Ada hubungan pengetahuan ibu mengenai makanan yang baik bagi bayi 0-6 bulan dengan pemberian ASI eksklusif (p = 0,01).
Kesimpulan. Adapun kesimpulan diharapkan Puskesmas untuk melarang tenaga kesehatan dengan memberikan pengarahan di wilayah kerjanya untuk tidak terlibat dalam mempromosikan susu formula dan memberikan sanksi apabila melanggar aturan yang sudah diberikan juga meningkatkan pengetahuan ibu tentang makanan yang baik bagi bayi 0-6 bulan dengan memberikan informasi langsung kepada ibu pada saat melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan.Full Text:
UntitledReferences
Afifah, 2007. Faktor yang Berperan dalam Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif. Diakses 15 Agustus; http://magi.undip.ac.id/penelitian/31-versi-indonesia/83-faktor-yang-berperan-dalam-kegagalan-praktik-pemberian-asi-eksklusif
Departemen Kesehatan, 2013. Laporan Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Ibrahim, 2000, Hubungan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Pusekesmas Cot Weh pada Bayi (0-11 bulan) di Kabupaten Aceh Besar Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Tesis, FKM, USU, Medan
Khamzah, Nur, 2012. Segudang Keajaiban ASI Jogjakarta: Flashbook
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1997. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 237/MENKES/SK/IV/1997 Tentang Pemasaran Pengganti Air Susu Ibu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Notoatmodjo, 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Riskesdas, 2013, Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
SDKI, 2012. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Soetjiningsih , 2012. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
UNICEF, 2012, Breastfeeding. http: / /www.unicef. org / nutrition /index24824 . html. diakses 15 Agustus 2014.
Yesica, 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi (0-6 Bulan) Di Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung Tahun 2013. Diakses 10 Sepetember 2014; http://repository.usu.ac.id
DOI: https://doi.org/10.48134/jurkessutra.v7i1.6
Refbacks
- There are currently no refbacks.