LATIHAN NAPAS DALAM UNTUK NYERI AKUT PADA TN. J DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL: FRAKTUR METATARSAL DEXTRA DISTAL FALANG DIGITI I

Rosnancy Renolita Sinaga, Josia Panjaitan

Abstract


Pendahuluan. Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, yang bersifat total atau sebagian, akibat trauma langsung dan tidak langsung. Riskesdas (2018) mencatat prevalensi kasus cedera secara nasional sekitar 5,5%, dengan jenis kasus terbanyak adalah cedera ekstrimitas bawah dengan persentase 67,9% dan cedera ekstrimitas atas sebesar 32,7%. Fraktur sering terjadi pada sistem skeletal dan dianggap remeh adalah fraktur falang. Fraktur menyebabkan nyeri dan menganggu aktivitas pasien. Satu intervensi penanganan nyeri yang bisa dilakukan perawat adalah latihan napas dalam. Tujuan umum penelitian ini untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien meliputi pengkajian, menegakkan diagnosa, membuat intervensi dan melaksanakannya dan mengevaluasi asuhan. Terutama perawat memberikan intervensi penanganan nyeri melalui latihan napas dalam.
Metode. Penelitian ini adalah studi kasus selama tiga hari yang dilakukan pada pasien Tn. J dengan fraktur metatarsal dextra distal falang digiti 1 dengan pengumpulan data melalui wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, studi kepustakaan dan media internet.
Hasil Penelitian. Berdasarkan studi kasus studi kasus pada Tn. J ditemukan adanya keluhan nyeri dan gangguan mobilitas fisik. Diagnosa keperawatan yang ditegakkan adalah nyeri akut, gangguan mobilitas fisik, resiko infeksi dan gangguan pola tidur. Pada pelaksanaan tindakan, perawat tidak menemukan hambatan karena perawat bekerjasama dengan klien dan keluarganya serta dengan tim medis. Pada tahap evaluasi keperawatan, dari empat diagnosa keperawatan, masalah nyeri akut dan gangguan mobilitas teratasi sebagian, sedangkan diagnosa resiko infeksi dan gangguan tidur dapat diatasi.
Kesimpulan. Masalah nyeri pada fraktur dapat diatasi dengan latihan napas dalam, walaupun dalam studi kasus ini rasa nyeri dapat teratasi sebagaian. Perlu ada penelitian lain dengan menggunakan tekhnik lain untuk mengatasi nyeri fraktur.
Kata kunci: Napas dalam, nyeri akut, fraktur

Full Text:

PDF

References


Ahmad Mutakhir: Penerapan Relaksasi Napas Dalam Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Di Ruang Bedah RSUD Jend. Ahmad Yani Metro

Alimul, Aziz Hidayat. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba Medika.

Black & Hawks. (2014). “Keperawatan medikal bedah: manajemen klinis yang diharapkan”, edisi 8” Jakarta: Salemba Medika.

Helmi, Z. N., (2012). Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika.

Lukman, Nurna Ningsih (2011). “Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal”. Jakarta: Salemba Medika.

Marlene, Hurst (2016). “Keperawatan medikal-bedah” vol 2. Penerbit buku kedokteran. EGC

Potter, P., A & Perry, A.,G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik ( Edisi 4). Jakarta : EGC.

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Riset Kesehatan Dasar oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018).

Ropyanto,C.B., Sitorus R., Eryando T: Analisis factor yang berhubungan dengan status fungsional paska ORIF fraktur ekstremitas

Sherly Widianti: Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur (Studi Literatur)

The National Trauma Data Bank. (2016)

Valerie Cn Scanlon, Tina Sanders (2007) “Buku ajar anatomi & fisiologi Edisi 3”

World Health Organization (2018)




DOI: https://doi.org/10.48134/jurkessutra.v12i1.165

Refbacks

  • There are currently no refbacks.