Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan untuk Penyakit Tuberkulosis Paru di Puskesmas Aek Kanopan Labuhanbatu Utara Tahun 2022
Abstract
ABSTRAK
Latar Belakang:
Tuberkulosis paru (TB Paru) masih menjadi beban kesehatan masyarakat. Beberapa upaya telah dilakukan untuk mengeliminasi penyakit ini. Namun, berbagai faktor menyebabkan upaya eliminasi tuberkulosis paru belum berjalan optimal. Beberapa faktor tersebut terkait kepatuhan berobat atau pemanfaatan pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, faktor budaya, dan kepercayaan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan untuk TB Paru di Puskesmas Aek Kanopan.
Metode Penelitian:
Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional potong lintang (cross-sectional) menilai 35 pasien TB paru. Data demografis (usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan), tingkat pengetahuan, faktor budaya, kepercayaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah variabel dalam penelitian. Kuesioner adalah instrumen penelitian untuk mengukur variabel tersebut.
Hasil:
Dari hasil penelitian, mayoritas subjek penelitian adalah laki-laki (68,6%), rata-rata usia 44,86 ± 13,808 tahun (rentang usia 23-70 tahun), mayoritas berpendidikan SMA (54,3%), pekerjaan petani (42,9%) dan berpenghasilan > dua juta rupiah (45,7%). Tingkat pengetahuan pada 19 (54,3%) orang adalah baik. Faktor budaya pada 20 (57,1%) orang adalah baik. Tingkat kepercayaan pada 22 (62,9%) orang adalah sangat percaya, dan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada 20 (57,1%) orang adalah baik. Ada pengaruh pengetahuan dan kepercayaan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan untuk TB paru (nilai p < 0,05) dan tidak ada pengaruh antara faktor budaya dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan untuk TB paru (nilai p > 0,05).
Simpulan:
Ada pengaruh pengetahuan dan kepercayaan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan untuk TB Paru di Puskesmas Aek Kanopan. Untuk itu, perlu edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan masyarakat agar lebih banyak masyarakat yang patuh pengobatan TB Paru.
Kata Kunci: faktor budaya, kepatuhan, kepercayaan, pengetahuan, TB Paru
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Amran, R., Abdulkadir, W., & Madania, M. (2021). Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Pada Pasien Di Puskesmas Tombulilato Kabupaten Bone Bolango. Indonesian Journal of Pharmaceutical Education, 1(1), 57–66.
Atmojo, J. T. (2017). Hubungan tingkat pengetahuan pengawas menelan obat dengan keberhasilan pengobatan pasien tuberkulosis paru di Kabupaten Klaten. Interest: Jurnal Ilmu Kesehatan, 6(1).
Bukan, M., Limbu, R., & Ndoen, E. M. (2020). Gambaran Perilaku Pencarian Pengobatan Penyakit Tuberkulosis (TB) pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Uitao Kecamatan Semau Kabupaten Kupang. Media Kesehatan Masyarakat, 2(3), 8–16.
Champion, V. L., & Skinner, C. S. (2008). The health belief model. Health Behavior and Health Education: Theory, Research, and Practice, 4, 45–65.
Erawati, L. (2013). Hubungan antara pengetahuan, sikap pasien, dan dukungan keluarga dengan keteraturan pengobatan pasien Tuberkulosis Paru Di Kabupaten Klaten. UNS (Sebelas Maret University).
Erawatyningsih, E., & Purwanta, H. S. (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan berobat pada penderita tuberkulosis paru. Berita Kedokteran Masyarakat, 25(3), 117.
Fatha, E. (2018). Penyebab Drop Out Pengobatan Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Floyd, K., Glaziou, P., Zumla, A., & Raviglione, M. (2018). The global tuberculosis epidemic and progress in care, prevention, and research: an overview in year 3 of the End TB era. The Lancet Respiratory Medicine, 6(4), 299–314.
Fordham, S. (2009). Write-ous Indignation: Black Girls, Dilemmas of Cultural Domination and the Struggle to Speak the Skin We Are In. Anthropology off the Shelf: Anthropologists on Writing, 79–92.
Grobusch, M. P., & Kapata, N. (2018). Global burden of tuberculosis: where we are and what to do. The Lancet Infectious Diseases, 18(12), 1291–1293.
Harding, E. (2020). WHO global progress report on tuberculosis elimination. The Lancet Respiratory Medicine, 8(1), 19.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Li, Z. T., Yang, S. S., Zhang, X. X., Fisher, E. B., Tian, B. C., & Sun, X. Y. (2015). Complex relation among Health Belief Model components in TB prevention and care. Public Health, 129(7), 907–915.
Machmud, R., Medison, I., & Yani, F. F. (2020). Cultural and Religious Belief Approaches of a Tuberculosis Program for Hard-to-Reach Populations in Mentawai and Solok West Sumatera, Indonesia. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 15(4).
MacNeil, A., Glaziou, P., Sismanidis, C., Date, A., Maloney, S., & Floyd, K. (2020). Global epidemiology of tuberculosis and progress toward meeting global targets—worldwide, 2018. Morbidity and Mortality Weekly Report, 69(11), 281.
Media, Y. (2011). FAKTOR-FAKTOR SOSIAL BUDAYA YANG MELATARBELAKANGI RENDAHNYA CAKUPAN PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU DI PUSKESMAS PADANG KANDIS, KECAMATAN GUGUK KABUPATEN 50 KOTA (PROVINSI SUMATERA BARAT). Buletin Peneliti Kesehatan, 39(3), 119–128.
Mukhsin, K. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi keteraturan minum obat pada penderita TBC Paru yang mengalami konversi di Kota Jambi. Universitas Gadjah Mada.
Notoatmodjo, S. (2011). Promosi Kesehatan. Rineka Cipta.
Nurmala, I. (2020). Promosi Kesehatan. Airlangga University Press.
Pasek, M. S. (2013). Hubungan Persepsi Dan Tingkat Pengetahuan Penderita Tuberkulosis Dengan Kepatuhan Pengobatan (Di Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng I). UNS (Sebelas Maret University).
Pratiwi, N. L., Roosihermiatie, B., & Hargono, R. (2012). Faktor determinan budaya kesehatan dalam penularan penyakit TB Paru. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 15(1), 21324.
Putro, A. W. A. (2018). HUBUNGAN KEPERCAYAAN KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI KAWEDANAN PEDAN. STIKES Muhammadiyah Klaten.
Rizana, N., & Teuku Tahlil, M. (2016). Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Keluarga Dalam Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru. Jurnal Ilmu Keperawatan, 4(2).
Siswanto, I. P., Yanwirasti, Y., & Usman, E. (2015). Hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis di puskesmas andalas kota padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3).
Sugiarto, S., Herdianti, H., & Entianopa, E. (2018). Pengetahuan, Persepsi, Self Efficacy dan Pengaruh Interpersonal Penderita terhadap Pencegahan Penularan TB Paru (Descriptif Study). Gorontalo Journal of Public Health, 1(2), 56–64.
Tirtana, B. T., & Musrichan, M. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan pada pasien tuberkulosis paru dengan resistensi obat tuberkulosis di wilayah Jawa Tengah. Faculty of Medicine.
Viney, K. A., Johnson, P., Tagaro, M., Fanai, S., Linh, N. N., Kelly, P., Harley, D., & Sleigh, A. (2014). Tuberculosis patients’ knowledge and beliefs about tuberculosis: a mixed methods study from the Pacific Island nation of Vanuatu. BMC Public Health, 14, 467. https://doi.org/10.1186/1471-2458-14-467
DOI: https://doi.org/10.48134/jurkessutra.v11i1.126
Refbacks
- There are currently no refbacks.







